LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN DAN PENETASAN
PEMELIHARAAN AYAM ARAB
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ayam arab merupakan keturunan dari Ayam Brakel Kriel-Silver dari Belgia Disebut ayam arab karena dua hal: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah. Ayam arab merupakan jenis ayam petelur yang sering disebut dengan istilah brakel kriel-silver. Ayam ini mudah dikenali dari warna bulu pada leher yang putih mengkilap, sedangkan bulu punggung berwarna putih dengan bintik hitam. Jika melihat sepintas, kombinasi warna bulu dari ayam arab mirip dengan kalkun. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur 42,3 gram. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Jadi ayam arab ini fungsinya hanya sebagai ayam petelur saja. Warna kerabang/bulu sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat. Warna kulit yang kehitaman dengan daging yang lebih tipis dibanding ayam kampung menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai ayam pedaging.
Ayam Arab mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning. Ciri lain Ayam Arab adalah pejantannya pada umur 1 minggu sudah tumbuh jengger, dan betina induk tidak memiliki sifat mengeram. Dari penampilan tubuhnya, tinggi Ayam Arab dewasa mencapai 35 cm dengan bobot 1,5-2 kg. Kepalanya mempunyai jengger berbentuk tunggal dan bergerigi.Ayam ini berbulu tebal. Bulu di sekitar leher berwarna kuning dan putih kehitaman. Warna bulu badannya putih bertotol-totol hitam. Kokok suara jantan nyaring. Ayam Arab betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1,0-1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 0,8 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur. Secara genetis Ayam Arab tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab untuk menghasilkan telur bukan daging karena Ayam Arab memiliki warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding ayam buras biasa sehingga dagingnya kurang disukai masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam arab mulai bertelur pada usia sekitar 4.5 bulan, pemeliharaan di awal juga berpengaruh pada masa mulai bertelur. Pemeliharaan ayam arab petelur bisa dilakukan dengan kandang sistem terbatas atau sistem battery. Sistem battery lebih hemat tempat dan memudahkan pemeliharaan dan mengontrol ayam arab agar tidak terjangkit penyakit. Pakan ayam arab terdiri atas konsentrat petelur dengan kandungan protein 17%, jagung giling dan dedak dengan rasio 3:2:1. Dalam sehari ayam arab petelur dewasa memerlukan bobot makanan maksimal 100 gram. Jika makanan berlebih maka akan membuat ayam arab terlalu gemuk dan produktivitasnya justru menurun. Pada sistem battery pemberian makanan ini dapat dengan mudah dikontrol.
Ayam Arab cukup sensitif terhadap respon pakan, jika hanya diberi dedak saja, produktivitas telur hanya tercapai sekitar 10-15%. Jika terus menerus demikian ayam-ayam kemudian tidak dapat menghasilkan telur. Untuk memulihkan kondisinya membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu, perbaikan pemberian pakan baru akan memberikan dampak produksi, yaitu ayam-ayam akan bertelur kembali. Demikian pula dengan pakan dengan kandungan protein yang rendah (di bawah jumlah kebutuhannya) menyebabkan ayam tidak bertelur. Penurunan produktivitas bisa mencapai 50%, hal ini sangat merugikan bagi usaha ternak ayam arab. Selain makanan hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah minuman untuk ayam arab, minuman idealnya diberikan dengan wadah tersendiri. Untuk menambah produktivitas telur ayam arab,pada minuman biasanya ditambahkan egg stimulan. (Galeriukm).
Ayam arab mampu berproduksi telur 80-90% dan tidak suka mengeram. Masih ada keunggulan lain, antara lain: efesiensi terhadap pakan yang hanya 80 gr/ekor/hari sedangkan ayam leghorn bisa mencapai 110 gr/ekor/hari,ayam jenis ini daya seksualnya sangat tinggi dan suka kawin, dalam waktu 15 menit mampu kawin 3 kali. Untuk mendapatkan produktivitas ayam arab yang maksimal diperlukan perawatan yang optimal, antara lain: penyediaan kandang yang sesuai, pakan yang teratur, pengendalian penyakit. Ada pula hal yang turut perperan dalam kesuksesan agribisnis ayam arab yaitu Pengelolaan Produksi dan Manejemen Usaha.
PERKANDANGAN
Pembuatan kandang disesuaikan dengan umur,populasi dan tujuan budidaya,sehingga macam kandang antara lain : Box Indukan, Liter atau Postal untuk pembesaran, Bateray untuk kandang produksi telur. Dalam memasukkan Day old chiken (DOC) ke box indukan yang perlu diperhatikan ; suhu ruangan 35 ‘ C / 95' F , untuk itu diperlukan lampu pemanas 40 watt dengan ukuran box indukan 100 cm x 100 x 60 cm untuk 60 ekor sampai umur 7 hari. Untuk DOC sebanyak 40 ekor ayam sampai umur 14 hari dengan pemanas sampai 25 watt, 20 ekor sampai umur 23 hari dengan pemanas 15 watt. Selanjutnya jumlah 20 ekor / m2 samapi dengan umur 30 hari dengan menggunakan penerangan 5 watt pada malam hari saja. Kandang liter digunakan untuk memelihara ayam yang telah berumur 31 hari sampai umur 2 bulan, dengan ukuran 4 m x 4 m dan tinggi 2,5 m menampung 200 ekor atau 5-7 ekor/ m2,sedangkan setelah ayam dewasa kepadatannya 4 ekor/m2. Kandang baterai, khusus untuk ayam petelor, satu ayam satu petak, kandang dibuat dengan ukuran : panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm dan tinggi depan 35 cm.
Pembuatan kandang disesuaikan dengan umur,populasi dan tujuan budidaya,sehingga macam kandang antara lain : Box Indukan, Liter atau Postal untuk pembesaran, Bateray untuk kandang produksi telur. Dalam memasukkan Day old chiken (DOC) ke box indukan yang perlu diperhatikan ; suhu ruangan 35 ‘ C / 95' F , untuk itu diperlukan lampu pemanas 40 watt dengan ukuran box indukan 100 cm x 100 x 60 cm untuk 60 ekor sampai umur 7 hari. Untuk DOC sebanyak 40 ekor ayam sampai umur 14 hari dengan pemanas sampai 25 watt, 20 ekor sampai umur 23 hari dengan pemanas 15 watt. Selanjutnya jumlah 20 ekor / m2 samapi dengan umur 30 hari dengan menggunakan penerangan 5 watt pada malam hari saja. Kandang liter digunakan untuk memelihara ayam yang telah berumur 31 hari sampai umur 2 bulan, dengan ukuran 4 m x 4 m dan tinggi 2,5 m menampung 200 ekor atau 5-7 ekor/ m2,sedangkan setelah ayam dewasa kepadatannya 4 ekor/m2. Kandang baterai, khusus untuk ayam petelor, satu ayam satu petak, kandang dibuat dengan ukuran : panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm dan tinggi depan 35 cm.
PAKAN
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah dan mutunya, jika tidak tepat maka perhitunganya merugi. Peternak harus mampu menekan biaya pakan serendah mungkin tanpa harus mengurangi mutu dan nilai zat gizinya.
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah dan mutunya, jika tidak tepat maka perhitunganya merugi. Peternak harus mampu menekan biaya pakan serendah mungkin tanpa harus mengurangi mutu dan nilai zat gizinya.
Keterangan :Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan Kebutuhan pakan 70 gr/ekor/hari untuk tujuan telor konsumsi , sedangkan 80 gr/ ekor /hari untuk telor tetas agar diperoleh telor yang besar.
Zat Pakan
|
0 - 1 bulan
|
2 - 4 bulan
|
Ø
5 bulan |
Protein (%)
Lemak (%)
SK (%)
Vitamin (%)
Mineral (%)
Energi (%)
|
22-24
3-4
5-7
0,5
1,25
2,5
|
16-17
5-7
5-7
0,5
1,25
2,5
|
15-16
5-7
5-7
0,5
1,25
2,850
|
Bahan Pakan
| |||
Jagung (%)
Bekatul (%)
Konsentrat (%)
Starbio (%)
|
50
25
25
0,25
|
40
46
15
0,25
|
45
25
30
0,25
|
Keterangan :
Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan
Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan
PENGENDALIAN PENYAKIT
Ayam arab lebih tahan terhadap serangan penyakit disbanding dengan ayam ras dan ayam buras lainnya, namun bukan berarti kebal. Jenis penyakit yang sering menyerang ayam arab antara lain: Newcastle desease (ND) atau tetelo, pesau sempar. Penyakit ini di sebabkan oleh virus yang sangat mematikan dan belum ada obatnya. Pengendalian penyakit yang perlu dilakukan antara lain : Vaksinasi yang teratur, kebersihan kandang dengan disenfektan.
PENGELOLAAN REPRODUKSI
Pengelolaan reproduksi ini berkaitan dengan masalah produksi telur, baik tujuan telur tetas maupun telur konsumsi. Bila telur untuk tujuan tetas, maka perlu diperhatikan perbandingan jantan dan betina minimal 1 : 8 pada umur 5 bulan ayam arab sudah mulai bertelur, sedangkan puncak produksi pada umur 8 bulan dan rata-rata bisa mencapai 80-90%. Bila mengharapkan 80 % DOC yang dihasilkan, betina sebaiknya dikawinkan pada jam 17.00 Wib, bila menghendaki 50 % DOC jantan dan 50 % betina, maka perkawinan harus dilakukan pada jam 11.00 – 13.00 Wib.
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
Ø Alat dan Bahan
v Alat :
o TempatPakan
o TempatMinum
o Kandang
o Timbanagan
o Sapulidi
v Bahan
o Ayam Arab
o Pakan Ayam
o Air
ü PelaksanaanPraktikum
o Melakukanpembersihan kandang, dan pembersihan kotoran, serta mensterilkan kandang, membersihkan tempat pakan dan tempat minum.
o Membiarkan kandang ± 1-2 minggu sebelum kandang digunakan, hal ini berfungsi agar disinfektan yang telah di semprotkan bekerja secara maksimal.
o Menyeleksi ayam arab yang akan di pelihara untuk pembibitan dan penetasan.
o Melakukan penimbang berat badan ayam sebelum dimasukkan kedalam kandang, untuk mengetahui uniformity.
o Mahasiswa melakukan pemberian pakan dan minum setiap pagi dan sore sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Serta melakukan penimbangan berat badan setiap minggunya untuk mengetahui uniformity.
o Pengkoleksian telur ayam arab yang ingin di tetaskan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Ayam arab mulai bertelur pada usia sekitar 4-5 bulan, pemeliharaan di awal juga berpengaruh pada masa mulai bertelur. Pemeliharaan ayam arab petelur bisa dilakukan dengan kandang sistem terbatas atau sistem battery. Sistem battery lebih hemat tempat dan memudahkan pemeliharaan dan mengontrol ayam arab agar tidak terjangkit penyakit. Pakan ayam arab terdiri atas konsentrat petelur dengan kandungan protein 17%, jagung giling dan dedak dengan rasio 3:2:1. Dalam sehari ayam arab petelur dewasa memerlukan bobot makanan maksimal 100 gram. Jika makanan berlebih maka akan membuat ayam arab terlalu gemuk dan produktivitasnya justru menurun. Pada sistem battery pemberian makanan ini dapat dengan mudah dikontrol. Ayam Arab termasuk jenis petelur tipe ringan dibawah 1880 gr per ekor. Konsumsi pakan umumnya maksimal 100 gr/ekor/hari. Dengan adanya batasan pemberian ransum ini maka sebaiknya penyusunan ransum yang tepat sesuai kebutuhan karena kelebihan ransum dapat menyebabkan ayam menjadi gemuk dan menurunkan produksi telur. Ransum yang dikonsumsi oleh unggas harus dapat memenuhi segala kebutuhan unsur-unsur gizi utama dan pra utama bagi unggas, sehingga menghasilkan produksi yang optimal. Produksi yang optimal dikaitkan dengan prinsip ekonomis dan teknis peternakan. Produksi yang optimal dimana produksi telur dapat memberikan tingkat manfaat semaksimal mungkin kepada peternak. Ransum untuk ayam berproduksi pada komposisi yang baik adalah dengan kandungan protein 17% dan energinya 2850 kkal/kg; akan menghasilkan produksi telur yang baik untuk daerah tropis Perhitungan kandungan ransum dapat dilakukan secara sederhana dengan membandingkan komposisi antara pakan sumber protein dan sumber karbohidrat. Jika ransum yang tersedia hanya dedak dan konsentrat (pabrik) maka komposisi 3 : 1 sudah mendekati kandungan nutrisi (protein dan energi) di atas. Dalam manajemen pemeliharaan, yang perlu diperhatikan adalah kandungan nutrisi pakan, karena ini akan mempengaruhi produktivitas telur. Pakan dengan kandungan protein yang rendah (di bawah jumlah kebutuhannya) menyebabkan ayam tidak bertelur. Penurunan produktivitas bisa mencapai 50%, hal ini sangat merugikan bagi usaha ternak. Sebagai ayam petelur, ayam Arab cukup sensitif terhadap respon pakan, jika hanya diberi dedak saja, produktivitas telur hanya tercapai sekitar 10-15%. Jika terus menerus demikian ayam-ayam kemudian tidak dapat menghasilkan telur. Untuk memulihkan kondisinya membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu, perbaikan pemberian pakan baru akan memberikan dampak produksi, yaitu ayam-ayam akan bertelur kembali. Produksi telur juga bisa dipengaruhi oleh faktor luar lainnya; seperti ayam petelur lainnya ayam Arab memiliki sifat mudah stress, terhadap suara gaduh atau kehadiran orang asing di dekatnya. Untuk menjaga agar produktivitasnya tetap tinggi diusahakan agar ayam-ayam terhindar dari hal-hal yang bisa membuat stress. Pada sistem pemeliharaan secara intensif, bisa diantisipasi dengan pemagaran keliling pada kandang. Diupayakan agar tidak sembarang orang bisa memasuki atau mendekat di sekitar kandang, terutama pada saat ayam-ayam sedang berproduksi. Masa produktif, mencapai puncak pada umur 2 tahun, umumnya produktivitas ayam mulai menurun setelah itu. Produksi akan terus menurun dengan bertambahnya umur ayam. Disarankan untuk selalu mempersiapkan betina pengganti (replacement), agar ayam betina dengan produksi yang mulai menurun dapat diafkir untuk digantikan dengan ayam muda. Ayam arab yang digunakan dalam pemeliharaan pada saat itu berumur 2-3 bulan, dan berat badan pada setiap ayam berbeda beda, kemudian melakukan seleksi terhadap indukan dan penimbangan berat badan untuk proses keseragaman , dari hasil seleksi sendiri banyak ayam yang belum memenuhi standart berat badan (berat badan di bawah rata-rata) seleksi sendiri berguna untuk memilih individu-individu yang unggul dari ayam (indukan) yang lainnya, jadi untuk pemberian pakan dikasihkan lebih dari porsi biasanya yang bertujuan untuk memenuhi standart ayam untuk bertelur, jika tidak maka reproduksi akan terganggu. Untuk masalah pakan sendiri, pakan yang kita gunakan kemungkinan belum memenuhi standart karna ayam pada umur 4-5 bulan yang bertelur masih sedikit, hal ini disebabkan karna pakan dan berat badan yang belum memenuhi standart, ayam tidak bertelur ini bisa di karenakan juga jadwal piket, karna terkadang ayam dikasih makan yang selalu berbeda jam, maka dari itu ayam juga mempunyai sebuah kebiasaan jadi untuk memberi pakan seharusnya tepat pada waktunya, yang terlihat biasanya adalah sering ayam telat makan, dan ini berakibat akan terganggunya system reproduksinya.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum pemeliharaan yang kita dapatkan adalah untuk memelihara ayam arab langkah yang pertama yaitu sanitasi kandang yang berfungsi pembebasan penyakit yang ada di kandang atau mensterilkan kandang, langkah selanjutnya adalah seleksi indukan yang berfungsi untuk memilih indukan yang unggul, kemudian dilakukan penimbangan berat badan yang berfungsi untuk melihat keseragaman, keseragaman sendiri sangat berpengaruh dalam produktifitas telur, kemudian yang perlu di pertimbangkan adalah pakan, dalam pemberian pakan jangan asal memberikan saja akan tetapi ada manajemen waktu agar ayam arab menghasilkan telur yang maksimal.
,lampiran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Recording
RECORDING PEMELIHARAAN AYAM ARAB LAYER
Jenis Ternak/ Strain :
|
Ayam Arab
|
Kandang:
|
Postal
| |
Tanggal Tetas :
|
Perush./Kode Box:
|
Jumlah Ayam:
|
25ekor
| |
Tanggal Masuk :
|
30 Maret 2012
|
Kondisi/Rata-rata:
|
800,5 gram
|
Tanggal
|
Harike
|
Deplesi (ek)
|
Sisa (ek)
|
KONSUMSI (gr/ek)
| |||||
Mati
|
Afkir
|
Std
|
Beri
|
Sisa
|
Akt
| ||||
30-03-12
|
1
|
25
|
75
|
1875
|
1875
| ||||
31-03-12
|
2
|
25
|
75
|
1875
|
1875
| ||||
01-04-12
|
3
|
25
|
75
|
1875
|
1875
| ||||
02-04-12
|
4
|
25
|
75
|
1875
|
200
|
1675
| |||
03-04-12
|
5
|
25
|
75
|
1875
|
1875
| ||||
04-04-12
|
6
|
25
|
75
|
1875
|
1875
| ||||
05-04-12
|
7
|
25
|
75
|
1875
|
1875
| ||||
Total
|
13125
|
200
|
12925
| ||||||
EvaluasiPemeliharaan
|
BB Awal (gr/ek)
|
800,5
|
Konsumsi Mingguan (gr/ek)
| ||||||
BB Akhir (gr/ek)
|
834,7
|
Konsumsi Kumulatif (gr/ek)
| |||||||
PBB Mingguan(gr/ek)
|
34,2
|
Konversi Pakan / FER Mingguan
| |||||||
PBB Kumulatif (gr/ek)
|
34,2
|
KonversiPakan / FER Kumulatif
| |||||||
PemeliharaanMinggu: 17 (umur 113-119 hari)
Tanggal
|
Harike
|
Deplesi (ek)
|
Sisa (ek)
|
KONSUMSI (gr/ek)
| ||||||
Mati
|
Afkir
|
Std
|
Beri
|
Sisa
|
Akt
| |||||
06-04-12
|
8
|
25
|
80
|
2000
|
2000
| |||||
07-04-12
|
9
|
25
|
80
|
2000
|
2000
| |||||
08-04-12
|
10
|
25
|
80
|
2000
|
2000
| |||||
09-04-12
|
11
|
25
|
80
|
2000
|
2000
| |||||
10-04-12
|
12
|
25
|
80
|
2000
|
2000
| |||||
11-04-12
|
13
|
25
|
80
|
2000
|
200
|
1800
| ||||
12-04-12
|
14
|
25
|
80
|
2000
|
2000
| |||||
Total
|
14000
|
200
|
13800
| |||||||
EvaluasiPemeliharaan
|
BB Awal (gr/ek)
|
834,7
|
Konsumsi Mingguan (gr/ek)
| |||||||
BB Akhir (gr/ek)
|
893,4
|
Konsumsi Kumulatif (gr/ek)
| ||||||||
PBB Mingguan(gr/ek)
|
58,7
|
Konversi Pakan / FER Mingguan
| ||||||||
PBB Kumulatif (gr/ek)
|
58,7
|
Konversi Pakan / FER Kumulatif
| ||||||||
PemeliharaanMinggu: 18 (umur 120-126 hari)
Tanggal
|
Harike
|
Deplesi (ek)
|
Sisa (ek)
|
KONSUMSI (gr/ek)
| |||||
Mati
|
Afkir
|
Std
|
Beri
|
Sisa
|
Akt
| ||||
13-06-12
|
15
|
25
|
85
|
2125
|
2125
| ||||
14-06-12
|
16
|
25
|
85
|
2125
|
450
|
1675
| |||
15-06-12
|
17
|
25
|
85
|
2125
|
2125
| ||||
16-06-12
|
18
|
25
|
85
|
2125
|
325
|
1800
| |||
17-06-12
|
19
|
25
|
85
|
2125
|
2125
| ||||
18-06-12
|
20
|
25
|
85
|
2125
|
300
|
1825
| |||
19-06-12
|
21
|
25
|
85
|
2125
|
2125
| ||||
Total
|
14875
|
1075
|
13800
| ||||||
EvaluasiPemeliharaan
|
BB Awal (gr/ek)
|
893,4
|
Konsumsi Mingguan (gr/ek)
| ||||||
BB Akhir (gr/ek)
|
932,7
|
Konsumsi Kumulatif (gr/ek)
| |||||||
PBB Mingguan(gr/ek)
|
39,3
|
Konversi Pakan / FCR Mingguan
| |||||||
PBB Kumulatif (gr/ek)
|
39,3
|
Konversi Pakan / FCR Kumulatif
| |||||||
PemeliharaanMinggu: 19 (umur 127-133 hari)
Tanggal
|
Harike
|
Deplesi (ek)
|
Sisa (ek)
|
KONSUMSI (gr/ek)
| |||||
Mati
|
Afkir
|
Std
|
Beri
|
Sisa
|
Akt
| ||||
20-04-12
|
22
|
25
|
90
|
2250
|
2250
| ||||
21-04-12
|
23
|
25
|
90
|
2250
|
230
|
2020
| |||
22-04-12
|
24
|
25
|
90
|
2250
|
2250
| ||||
23-04-12
|
25
|
25
|
90
|
2250
|
300
|
1950
| |||
24-04-12
|
26
|
25
|
90
|
2250
|
210
|
2040
| |||
25-04-12
|
27
|
25
|
90
|
2070
|
2070
| ||||
26-04-12
|
28
|
25
|
90
|
2160
|
700
|
1460
| |||
Total
|
15480
|
1440
|
14040
| ||||||
EvaluasiPemeliharaan
|
BB Awal (gr/ek)
|
932,7
|
Konsumsi Mingguan (gr/ek)
| ||||||
BB Akhir (gr/ek)
|
965,9
|
Konsumsi Kumulatif (gr/ek)
| |||||||
PBB Mingguan(gr/ek)
|
33,2
|
Konversi Pakan / FCR Mingguan
| |||||||
PBB Kumulatif (gr/ek)
|
33,2
|
Konversi Pakan / FCR Kumulatif
| |||||||
PemeliharaanMinggu: 20 (umur 134-140 hari)
Tanggal
|
Harike
|
Deplesi (ek)
|
Sisa (ek)
|
KONSUMSI (gr/ek)
| |||||||
Mati
|
Afkir
|
Std
|
Beri
|
Sisa
|
Akt
| ||||||
27-04-12
|
29
|
25
|
95
|
2185
|
100
|
2085
| |||||
28-04-12
|
30
|
25
|
95
|
2185
|
2185
| ||||||
29-04-12
|
31
|
25
|
95
|
2185
|
2185
| ||||||
30-04-12
|
32
|
25
|
95
|
2185
|
500
|
1685
| |||||
01-05-12
|
33
|
25
|
95
|
2185
|
2185
| ||||||
02-05-12
|
34
|
25
|
95
|
2185
|
2185
| ||||||
03-05-12
|
35
|
25
|
95
|
2280
|
200
|
2080
| |||||
Total
|
15390
|
800
|
14590
| ||||||||
EvaluasiPemeliharaan
|
BB Awal (gr/ek)
|
965,9
|
Konsumsi Mingguan (gr/ek)
| ||||||||
BB Akhir (gr/ek)
|
991,2
|
Konsumsi Kumulatif (gr/ek)
| |||||||||
PBB Mingguan(gr/ek)
|
25,3
|
Konversi Pakan / FCR Mingguan
| |||||||||
PBB Kumulatif (gr/ek)
|
25,3
|
Konversi Pakan / FCR Kumulatif
| |||||||||
PemeliharaanMinggu: 21 (umur 141-147 hari)
Tanggal
|
Harike
|
Deplesi (ek)
|
Sisa (ek)
|
KONSUMSI (gr/ek)
| ||||||||
Mati
|
Afkir
|
Std
|
Beri
|
Sisa
|
Akt
| |||||||
04-05-12
|
36
|
25
|
95
|
2500
|
2500
| |||||||
05-04-12
|
37
|
25
|
95
|
2500
|
2500
| |||||||
07-03-12
|
38
|
25
|
95
|
2500
|
500
|
2000
| ||||||
07-02-12
|
39
|
25
|
95
|
2500
|
2500
| |||||||
09-01-12
|
40
|
25
|
95
|
2500
|
650
|
1850
| ||||||
11-12-11
|
41
|
25
|
95
|
2500
|
300
|
2200
| ||||||
12-11-11
|
42
|
25
|
95
|
2500
|
400
|
2100
| ||||||
Total
|
17500
|
1850
|
15650
| |||||||||
EvaluasiPemeliharaan
|
BB Awal (gr/ek)
|
991,2
|
Konsumsi Mingguan (gr/ek)
| |||||||||
BB Akhir (gr/ek)
|
1040
|
Konsumsi Kumulatif (gr/ek)
| ||||||||||
PBB Mingguan(gr/ek)
|
48,8
|
Konversi Pakan / FCR Mingguan
| ||||||||||
PBB Kumulatif (gr/ek)
|
48,8
|
Konversi Pakan / FCR Kumulatif
| ||||||||||
PemeliharaanMinggu: 22 (umur 148-154 hari)
Tanggal
|
Harike
|
Deplesi (ek)
|
Sisa (ek)
|
KONSUMSI (gr/ek)
| |||||
Mati
|
Afkir
|
Std
|
Beri
|
Sisa
|
Akt
| ||||
11-04-12
|
43
|
25
|
95
|
2500
|
750
|
1750
| |||
12-04-12
|
44
|
25
|
95
|
2500
|
2500
| ||||
13-04-12
|
45
|
25
|
95
|
2500
|
2500
| ||||
14-04-12
|
46
|
25
|
95
|
2500
|
300
|
2200
| |||
15-04-12
|
47
|
25
|
95
|
2500
|
200
|
2300
| |||
16-04-12
|
48
|
25
|
95
|
2500
|
2500
| ||||
17-04-12
|
49
|
25
|
95
|
2500
|
2500
| ||||
Total
|
17500
|
1250
|
16250
| ||||||
EvaluasiPemeliharaan
|
BB Awal (gr/ek)
|
1040
|
Konsumsi Mingguan (gr/ek)
| ||||||
BB Akhir (gr/ek)
|
1432,5
|
Konsumsi Kumulatif (gr/ek)
| |||||||
PBB Mingguan(gr/ek)
|
392,5
|
Konversi Pakan / FCR Mingguan
| |||||||
PBB Kumulatif (gr/ek)
|
392,5
|
Konversi Pakan / FCR Kumulatif
| |||||||
Lampiran 2.Perhitungan UniformitysetiapMinggunya.
UNIFORMITY AYAM ARAB mingguke-2
|
Prosentase (%)
|
± 10%
|
10
|
100
| ||
No Ayam
|
BB
| |||||
1
|
700
| |||||
2
|
800
| |||||
3
|
720
| |||||
4
|
810
| |||||
5
|
790
| |||||
6
|
840
| |||||
7
|
860
| |||||
8
|
890
| |||||
9
|
820
| |||||
10
|
810
| |||||
11
|
890
| |||||
12
|
730
| |||||
13
|
835
| |||||
14
|
760
| |||||
15
|
850
| |||||
16
|
830
| |||||
17
|
830
| |||||
18
|
640
| |||||
19
|
730
| |||||
20
|
830
| |||||
21
|
845
| |||||
22
|
900
| |||||
23
|
910
| |||||
24
|
810
| |||||
25
|
740
| |||||
Total
|
20170
| |||||
Rata2
|
806,8
| |||||
Uniformity
|
80,68
| |||||
Batas Atas
|
887,48
|
4
| ||||
Batas Bawah
|
726,12
|
2
| ||||
Ayam Seragam
|
19
| |||||
Jumlah Ayam Betina
|
25
|
Prosentase: Ayam Seragam = 19/25 x 100% = 76 %.
Uniformity Ayam Aram MingguKe-3
| ||||||
No Ayam
|
BB
|
Prosentase (%)
|
± 10%
|
10
|
100
| |
1
|
1000
| |||||
2
|
750
| |||||
3
|
800
| |||||
4
|
810
| |||||
5
|
670
| |||||
6
|
920
| |||||
7
|
740
| |||||
8
|
670
| |||||
9
|
800
| |||||
10
|
870
| |||||
11
|
790
| |||||
12
|
900
| |||||
13
|
680
| |||||
14
|
870
| |||||
15
|
950
| |||||
16
|
935
| |||||
17
|
790
| |||||
18
|
930
| |||||
19
|
890
| |||||
20
|
940
| |||||
21
|
845
| |||||
22
|
710
| |||||
23
|
870
| |||||
24
|
780
| |||||
25
|
800
| |||||
Total
|
20710
| |||||
Rata2
|
828,4
| |||||
Uniformity
|
82,84
| |||||
Batas Atas
|
911,24
| |||||
Batas Bawah
|
745,56
| |||||
Ayam Seragam
|
15
| |||||
Jumlah Ayam Betina
|
25
|
Prosentase : Ayam Seragam = 15/25 x 100% = 60 %.
Uniformity Ayam Arab MingguKe-4
| ||||||
No Ayam
|
BB
|
Prosentase (%)
|
± 10%
|
10
|
100
| |
1
|
850
| |||||
2
|
850
| |||||
3
|
800
| |||||
4
|
1050
| |||||
5
|
870
| |||||
6
|
1000
| |||||
7
|
800
| |||||
8
|
700
| |||||
9
|
980
| |||||
10
|
1000
| |||||
11
|
840
| |||||
12
|
850
| |||||
13
|
850
| |||||
14
|
1100
| |||||
15
|
840
| |||||
16
|
960
| |||||
17
|
840
| |||||
18
|
860
| |||||
19
|
830
| |||||
20
|
710
| |||||
21
|
950
| |||||
22
|
800
| |||||
23
|
720
| |||||
24
|
910
| |||||
25
|
910
| |||||
Total
|
21870
| |||||
Rata2
|
874,8
| |||||
Uniformity
|
87,48
| |||||
Batas Atas
|
962,28
| |||||
Batas Bawah
|
787,32
| |||||
Ayam Seragam
|
17
| |||||
Jumlah Ayam Betina
|
25
|
Prosentase: Ayam Seragam = 17/25 x 100% = 68 %.
Uniformity Ayam Arab MingguKe-5
| ||||||
No Ayam
|
BB
|
Prosentase (%)
|
± 10%
|
10
|
100
| |
1
|
1050
| |||||
2
|
855
| |||||
3
|
1050
| |||||
4
|
860
| |||||
5
|
850
| |||||
6
|
760
| |||||
7
|
1000
| |||||
8
|
870
| |||||
9
|
930
| |||||
10
|
850
| |||||
11
|
900
| |||||
12
|
1250
| |||||
13
|
950
| |||||
14
|
790
| |||||
15
|
950
| |||||
16
|
1100
| |||||
17
|
1100
| |||||
18
|
950
| |||||
19
|
930
| |||||
20
|
930
| |||||
21
|
1000
| |||||
22
|
810
| |||||
23
|
1050
| |||||
24
|
800
| |||||
25
|
960
| |||||
Total
|
23510
| |||||
Rata2
|
940,4
| |||||
Uniformity
|
94,04
| |||||
Batas Atas
|
1034,44
|
6
| ||||
Batas Bawah
|
846,36
|
4
| ||||
Ayam Seragam
|
16
| |||||
Jumlah Ayam Betina
|
25
|
Prosentase : Ayam Seragam = 16/25 x 100% = 64 %.
Uniformity Ayam Arab MingguKe-6
| ||||||||
No Ayam
|
BB
|
Prosentase (%)
|
± 10%
|
10
|
100
| |||
1
|
1100
| |||||||
2
|
950
| |||||||
3
|
1000
| |||||||
4
|
1100
| |||||||
5
|
1050
| |||||||
6
|
900
| |||||||
7
|
1100
| |||||||
8
|
1040
| |||||||
9
|
1100
| |||||||
10
|
1300
| |||||||
11
|
1000
| |||||||
12
|
1400
| |||||||
13
|
1000
| |||||||
14
|
1100
| |||||||
15
|
1300
| |||||||
16
|
1000
| |||||||
17
|
1100
| |||||||
18
|
980
| |||||||
19
|
1100
| |||||||
20
|
1100
| |||||||
21
|
1000
| |||||||
22
|
1100
| |||||||
23
|
1350
| |||||||
24
|
1300
| |||||||
25
|
1300
| |||||||
Total
|
27770
| |||||||
Rata2
|
1110,8
| |||||||
Uniformity
|
111,08
| |||||||
Batas Atas
|
1221,88
| |||||||
Batas Bawah
|
999,72
| |||||||
AyamSeragam
|
17
| |||||||
JumlahAyamBetina
|
25
| |||||||
Prosentase:AyamSeragam = 17/25 x 100% = 68 %.
0 komentar:
Post a Comment