LAPORAN PRAKTIKUM
KESEHATAN TERNAK NON RUMINANSIA
(MENGAMBIL SAMPEL FESES dan DARAH PADA AYAM)
Oleh:
Lukmanul Hakim
C3110430
PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pengelolahan suatu perternakan, maka pemeriksaaan kesehatan terhadap ternak secara teratur pada waktu tertentu sangat bermanfaat sekali. Terutama usaha pemcegahan penyakit endoparasit, karena kasusu ini bila dibiarkan maka perjalanan penyakitnya berjalan kronis dan ternak lambat lalu kondisinya akan turun. Pemeliharaan hewan ternak dalam menentukan penyakit kita dapat mengambil sample darah dan feses pada ternak tersebut.
Teknik pengambilan sampel darah hewan ternak (unggas), dapat di lakukan pengambilan sample pada bagian sayap. Sedangkan pada feses ambil feses yang masih baru atau tidak terlalu lama (kering).
1.2 Tujuan
· Melakukan pengambilan sampel darah dan feses dari ternak unggas
· Mengetahui bagaimana cara pengambilan sampel darah dan feses
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh organisme tersebut. Selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri. Pada dasarnya darah merupakan adalah cairan yang ada di dalam tubuh manusia atau hewan yang berfungsi untuk alat transportasi zat zat yang ada di dalam tubuh seperti O2 , CO2, hormon dan lain sebagainya. Tanpa darah manusia dan sebagian hewan tidak dapat hidup karena darah merupakan pengantar oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh.
Pada hewan yang lain fungsi darah yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Di dalam darah terdapat hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Pada sebagian kecil hewan yang tak bertulang belakang atau sering di sebut invertebrate oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hematologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pembekuan darah. Darah memiliki komposisi sebagai berikut :
1. Plasma darah
Komposisi darah sebagian besar adalah plasma darah. Sekitar 55% darah merupakan plasma darah. Plasma darah merupakan cairan yang berada diantara sel-sel darah yang bebas. Sifat fisik dari plasma darah yaitu terletak pada warnanya. Warna pada plasma darah tergantung pada spesies dan jumlah plasma darah.
2. Sel-sel darah
Sel-sel darah terdiri dari :
· Darah merah ( eritrosit ) ( red blood cell )
· Darah putih ( leukosit ) ( white blood cell )
· Keeping- keping darah ( thrombosit )
BAB 3
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat dan Bahan
· Jarum suntik.
· Alkohol.
· Kapas.
· Packing.
· Natrium corat.
· Nacl.
· Bubuk koagulasi.
· botol
BAB 4
METODOLOGI
1. Menyiapkan ayam.
2. Handling ternak dalam posisi berbaring.
3. Pengambilan darah di bagian sayap, sayap dibuka (dalam keadaan membuka)
4. Bersihkan daerah yang akan diambil darahnya dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi dengan alcohol, sampai terlihat dengan jelas letak pembuluh darah tersebut.
5. Masukkan jarum suntik di bagian pembuluh darah, yang terletak di percabangan.
6. Setelah sudah masuk maka tarik dengan pelan-pelan jarum suntik supaya darah bisa terhisap.
BAB 4
HASIL PENGAMATAN
Pengambilan sampel darah terletak di bagian sayap, di bagian sayap merupakan pembuluh darah yang cukup besar untuk bisa di ambil darahnya. Setelah ayam sudah disiapkan di sekitar pembuluh darah di bersihkan menggunakan kapas yang dibasahi dengan alcohol guna untuk mengetahui pembuluh darah lebih jelas, setelah dibersihkan pengambilan darah terletak dipercabangan dari pembuluh darah tersebut, kemudian masukkan jarum suntik diantara percabangan kapiler darah tersebut, setelah masuk tarik jarum suntik (darah agar terhisap) dengan pelan-pelan. Pengambilan darah jangan terlalu banyak sesuaikan dengan kebutuhannya. Setelah darah diambil langkah selanjutnya adalah darah tersebut masukkan ke botol yang sudah di sediakan kemudian campur dengan bubuk koagulasi dengan perbandingan 1 : 1.
Pengambilan fases, ambil fases dari ternak yang diambil darahnya. Setelah diambil masukkan fases dalam wadah botol yang sudah tersedia, kemudian masukkan Nacl hingga fases tersebut tenggelam
BAB 5
PEMBAHASAN
Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang terpenting dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah ternak yaitu untuk mengetahui tingkat kadar suatu zat yang terkandung dalam darah ternak tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat juga di gunakan untuk mengidentifikasi suatu penyakit yang menyerang atau diderita ternak tersebut. Pengambilan sampel darah pada ternak tidak bisa di lakukan dengan cara sembarangan, di perlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Terdapat dua metode untuk mengambil sampel darah pada ternak yaitu dengan menggunakan vacuum tube dan dengan menggunakan suntikan.
BAB 6
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum mahasiswa dapat mengetahui bagaimana tekhnik pengambilan darah dan fases yang benar guna untuk analisa penyakit dari sebuah ternak tersebut. Pengambilan sampel darah ternak merupakan salah satu hal terpenting dalam bidang peternakan dengan melakukan pengambilan sampel darah ternak kita dapat mengidentifikasi penyakit yang ada dalam ternak tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat menggunakan vacuum tube atau secara langsung dengan menggunakan jarum suntik. Pengambilan sampel darah ternak harus dilakukan dengan steril dan cermat agar tiak terjadinya lisis dan tidak melukai hewan ternak.
0 komentar:
Post a Comment