BAB I PENDAHULUAN
Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia
(sapi, kerbau, kambing dan domba) Untuk meningkatan produksi perlu penyediaan
hijauan pakan yang cukup baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya Hijauan
pakan ternak yang umum diberikan untuk ternak ruminansia adalah rumput-rumputan
yang berasal dari padang penggembalaan atau kebun rumput, tegalan, pematang
serta pinggiran jalan. Faktor
penghambat penyedian hijauan pakan Terjadinya perubahan fungsi lahan
yang sebelumnya sebagai sumber hijauan pakan menjadi lahan pemukiman, lahan
untuk tanaman pangan dan tanaman industry Sumberdaya alam untuk peternakan
berupa padang penggembalaan di Indonesia semakin berkurang Secara umum di
Indonesia ketersediaan hijauan pakan juga dipengaruhi oleh iklim, sehingga pada
musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak dan sebaliknya di musim
hujan jumlahnya melimpah.
Limbah hasil
panen padi yang jumlahnya sangat melimpah dan belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh petani adalah jerami. Jerami padi yang produksinya kurang lebih
12-15 ton per hektar hanya akan dibakar oleh petani. Selain dibakar
kadang-kadang hanya ditumpuk menjadi sarang hama dan penyakit tanaman. Sangat
sia-sia. Selain mengakibatkan polusi udara pembakaran jerami juga akan
meningkatkan efek rumah kaca pada bumi kita ini. Dilain sisi, peternak-peternak
sapi dan domba (ruminansia) kita sangat kesulitan mengelola pakan untuk ternak
mereka. Hijauan dan rumput semakin sulit diperoleh karena luas lahan semakin
menyempit. Tak luput dari pengamatan mereka, jerami padipun akhirnya digunakan
sebagai pakan untuk ternak mereka. Yang menjadi masalah adalah bahwa jerami
ketika diberikan sebagai alternatif makanan untuk ternak akan sulit sekali dicerna
oleh lambung mereka. Kandungan lignin, selulosa dan
silica pada jerami yang mengakibatkan sulit dicerna oleh ternak-ternak
tersebut. Sehingga jerami hanya akan menjadi makanan asal kenyang bagi ternak
tetapi tidak bisa menggemukkan mereka. Lalu apa solusinya? Tentunya jerami
tersebut harus diolah terlebih dahulu agar bisa menjadi makanan yang lezat dan
bergizi tinggi bagi ternak. Dalam postingan terdahulu kita telah membahas
tentang pengolahan jerami menjadi tape jerami.
Sebenarnya ada alternatif pengolahan jerami padi yang lebih murah daripada
membuat tape jerami (fermentasi jerami).
BAB
II ALAT DAN BAHAN
Alat
ü Timbangan
ü Plastik
ü Alat penyiram
Bahan
ü Jerami
padi
ü Urea
ü Air
BAB
III METODOLOGI
PROSEDUR
PEMBUATAN
- Jerami padi ditimbang sesuai dengan jumlah yang diperlukan
- dipotong-potong dengan ukuran sekitar 5-10 cm,
- Ditambahkan urea sebanyak 6 % dari bobot jerami padi yang digunakan. Misalnya : jumlah jerami padi yang diolah sebanyak 50 kg maka urea yang dibutuhkan sebanyak 6% x 50 kg = 3 kg,
- Disiapkan air bersih sebanding dengan jumlah jerami padi yang digunakan. Misalnya : jerami padi 50 kg, diperlukan air 50 liter.
- Disiapkan silo yang dapat dibuat dengan lubang di tanah yang disesuaikan dengan jumlah jerami padi yang diolah. Selain itu dapat pula digunakan drum atau kantong plastik. Sebelum jerami ditumpuk alas pada dasar wadah diberi plastik,
- Selanjutnya jerami padi yang telah dipotong-potong dimasukkan ke dalam lubang silo (dapat juga menggunakan wadah plastik, drum, lantai semen), sehingga membentuk lapisan setebal 10-20 cm,
- kemudian setiap lapisan disemprot dengan larutan urea secara merata dan setelah itu disemprot dengan air bersih.
- Jerami padi disusun sedemikian rupa sehingga membentuk tumpukan ke atas, dan
- Setelah penumpukan jerami selesai, ditutup dengan rapat menggunakan plastik dan disimpan selama empat minggu (21 hari)
- Setelah penyimpanan, tutup dibuka, dikering anginkan dan jerami padi amoniasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia
BAB
IV PEMBAHASAN
Amoniasi
merupakan proses perlakuan terhadap bahan pakan limbah pertanian (pada umumnya
jerami padi) dengan cara menambah bahan kimia berupa Urea CO(NH2)2. Keuntungan memakai urea untuk
amoniasi adalah sangat mudah diperoleh di setiap tempat, harganyapun relatif
murah, mudah ditangani, tidak beracun dan memiliki kandungan nitrogen yang
sangat tinggi ( 46% ). Dengan demikian teknologi ini mudah diterapkan dan
dikembangkan dimanapun sampai di tingkat pedesaan.
Urea yang diperlukan dalam proses amoniasi adalah sebanyak 3% dari
berat jerami. Bahan lain yang diperlukan adalah air yang berfungsi sebagai bahan
pelarut yang jumlahnya sangat bergantung pada jumlah jerami yang akan di
amoniasi.
Sebagai patokan, setiap 1 (satu)
kilogram jerami membutuhkan 1 (satu) liter air. Jerami yang akan diamoniasi
sebaiknya dipotong-potong, 10–15 Cm.
Amoniasi merupakan
proses pengolahan jerami yang praktis untuk menghancurkan ikatan lignin,
selulosa dan silica pada jerami tersebut. Karena unsur tersebutlah yang menjadi
penghambat daya cerna jerami. Dengan amoniasi juga akan meningkatkan kandungan
protein dan karbohidrat pada jerami padi. Selain itu amoniasi juga akan
membebaskan jerami dari kontaminasi mikroorganisme.
Kelemahan Jerami Padi
- Kandungan nutrisi yang rendah, misalnya kandungan protein jerami 3-5 %, sedangkan protein rumput gajah mencapai 12-14%
- Rendahnya kecernaan yang disebabkan oleh:
·
terdapat lignin sekitar 6-7% Mengandung
silikat 13 %
- Silikat dan lignin ini bagaikan kaca pelapis, yang melapisi zat-zat yang berguna dan bernilai energi tinggi seperti protein, selulose, hemiselulose
- Ikatan serat di dalamnya juga sangat kuat
Pengolahan Jerami Padi dengan Amoniasi Urea
- Amoniasi merupakan suatu cara pengolahan jerami padi secara kimiawi dengan menggunakan gas amonia
- Pengadaan gas amonia mahal
- Urea atau CO(NH2)2, Sumber gas amonia yang murah dan mudah diperoleh,
- 1 kg urea menghasilkan 0,57 kg gas amonia
- Urea merupakan senyawa kimia yang mengandung + 45 % unsur nitrogen
Manfaat Amoniasi
- Merubah tekstur dan warna jerami yang semula keras berubah menjadi lunak dan rapuh
- Warna berubah dari kuning kecoklatan menjadi coklat tua
- Meningkatkan kadar protein, serat kasar, energi bruto (GE), tetapi menurunkan kadar bahan ekstrak tiada nitrogen (BETN) dan dinding sel
- Meningkatkan bahan kering, bahan organik, dinding sel, nutrien tercerna total, energi tercerna, dan konsumsi bahan kering jerami padi
- NH3 cairan rumen meningkat
- Memberikan balan nitrogen yang positif
- Menghambat pertumbuhan jamur
- Memusnahkan telur cacing yang terdapat dalam jerami.
Urea dalam
proses amoniasi berfungsi untuk menghancurkan ikatan-ikatan lignin, selulosa,
dan silica yang terdapat pada jerami. Sebab, ketiga komponen itu merupakan
factor penyebab rendahnya daya cerna jerami. Amonia berperan memuaikan serat
selulosa. Pemuaian selulosa akan memudahkan penetrasi enzim selulase dan
peresapan nitrogen, sehingga meningkatkan kandungan protein kasar jerami.
KESIMPULAN
Urea dalam
proses amoniasi berfungsi untuk menghancurkan ikatan-ikatan lignin, selulosa,
dan silica yang terdapat pada jerami. Sebab, ketiga komponen itu merupakan
factor penyebab rendahnya daya cerna jerami. Amonia berperan memuaikan serat
selulosa. Pemuaian selulosa akan memudahkan penetrasi enzim selulase dan
peresapan nitrogen, sehingga meningkatkan kandungan protein kasar jerami.
0 komentar:
Post a Comment